Sejarah Empo Rina di Lambur, Flores

Sejarah ceki cemberuang orang Nampé Mbaru tidak terlepas dengan bagaimana kemudian generasinya berkembang dan tersebar ke mana-mana.  

Sebut saja bagaimana sejarah Empo Wéwét dari Kolé, Satar Mésé Utara kemudian keturunannya hijrah ke Nampé. 

Wéwét kemudian memiliki anak bernama Rina, Péléng, Sambi dan Lembung.

(LihSejarah Suku Nampé Mbaru di Coal, Flores).

Kemudian, seperti apa relasi Empo Rina di Lambur akan ditelusuri lebih lanjut oleh Penulis. Penulis sendiri adalah keturunan dari orang Nampé Mbaru yang bertotem cemberuang (rajawali).

Yang pasti bahwa, keturunan Empo Rina di Lambur melahirkan cucu yang salah satunya Br. Énjél Nadut.

Br. Angél Nadut di Bandara Frans Salés Léga. Foto facebook: Angel Nadut

Br. Enjel Nadut

Sejarah Empo Wéwét di Nampé.

Menurut Br. Enjel Nadut, orang Nampé Mbaru adalah orang Kolé. Endé tua (nenek) dari Kole. Ayah dari Wéwét adalah Raja Todo. Istilah orang Manggarai ata wina pé'ang de Raja Todo. Boleh dikatakan wina lérong de Raja. Tetapi nenek itu dari Kolé. 

Anaknya Nenek itu ada dua orang laki-laki. 
Kakaknya yang satu masih ada Kolé. Salah satu keturunannya seperti guru Mawar. Guru Mawar ini keturunan dari kakaknya Wéwét. Jadi, maksudnya Wéwét ini memiliki kakak kandung. 

Lanjut cerita, Empo Wéwét memiliki kebun di Bola. Wéwét ini bertugas untuk menjaga saja. Kebun itu milik kakaknya. Di Bola ia melihat perempuan. Hasil wué (berupa kacang) dari kebun itu hanya sedikit saja yang diberikan kepada saudaranya. Wéwét tinggal di anak rona. 

Hasil yang diberikan hanya satu luni wué-nya. Itulah yang membuat kakaknya Wéwét geram. 

Kakaknya kemudian memarahi Wéwét. Karenanya, Wéwét tidak mau berjumpa lagi dengan kakaknya. Persoalannya di soal membagi wué saja. 

Anak rona kemudian mengatakan, Wéwét itu anak bara wua tuka. Dari Bola, Wéwét kemudian ke Nampé. 

Nama aslinya bukan Wéwét tetapi ada nama aslinya. Wéwét itu nama samaran.

Soal Ceki.

Karena capu le wa'u. Dia secara sembunyi-sembunyi mengambil anak ayam dari kakaknya. Ia pun membawa anak ayam itu dengan potang. Manuk-nya iok iok (anak ayamnya kemudian berbunyi).

Orang kemudian babang (menanyakan perihal apa yang dibawa oleh Wéwét). Karena anak ayam itu ribut, ketika sampai di sebuah kali, anak-anak ayam itupun dibuangnya ke kali. 

Generasi kemudian memutuskan memindahkan ceki manuk mereka ke cemberuang (Rajawali).

Wéwét.

Anaknya Wéwét: Rina, Péléng, Sambi, dan Lembung.

Rina tersebar di Lambur.

Rina.

Rina anaknya Pinggang. 

Péléng.

Anaknya Péléng adalah Sélé dan Géré.

Sélé.

Sélé menetap di Nampé.

Anaknya Sélé adalah Rimang di Nampé. 

Géré.

Géré menetap di Coal.

Sambi.

Sambi ke Boléng.

Lembung.

Lembung seorang perempuan dan bersuamikan orang Ndung, Cancar. Suaminya Lembung namanya Tindok. Tindok berasal dari Coal. Orang Ndung berasal dari Coal. LihSejarah Ndung di Cancar, Flores.


Empo Rina di Lambur.

Empo Rina anaknya bernama Pinggang. Pinggang kemudian mengambil isteri di Lambur. Sedangkan, Empo Rina mengambil isteri di Pedang, Gelong.

Pinggang.

Anaknya Pinggang adalah Lija dan dua saudarinya (belum diketahui siapa nama saudarinya). 

Lija.

Empo Lija isteri pertamanya dari Mulu, namanya Nuhul. Isteri kedua Empo Lija berasal dari Kalo, namanya Lajom.

Anak dari isteri pertama dari Empo Lija, namanya Ngitam dan Ngiba (dua-duanya laki-laki), Jaong dan Manuk (anak perempuan). Ada empat orang.

Anak dari isteri kedua Empo Lija, namanya Karolus Kenanu dan Belasius Jelaho. Ada 7 anak  perempuan dari Empo Lija, yakni: Lusia Nawong (bersuamikan orang Lénga, namanya Mikaél. Suami kedua dari Lénga, namanya Kaliktus), Maria Ngamung (bersuamikan orang Ndung, namanya Yoséph Éso), Marta Ngamut bersuamikan orang Sumar di Ndoso. Namanya Paulus Dadu), Régina Rumuk (bersuamikan orang Porong Tedeng, namanya Yohanés Méntot), Rosalia Dina (tidak bersuami), Kristina Lumut (bersuamikan orang Teno, namanya Léonardus Raman), dan Agnés Panut (tidak bersuami). 

Ngitam.

Ngitam isterinya berasal dari Mulu, namanya Natalia Nanut. 

Anaknya Ngitam, antara lain: Martina Muhé (tidak bersuami), Imakulata Nawul (bersuamikan orang Lampo, Pacar. Namanya, Donatus), Belasius (meninggal muda).

Ngiba.

Isterinya Ngiba dari Wérak, namanya Gunung.

Anaknya Ngiba, antara lain: Susana Nunut (bersuamikan orang Lambur, namanya Dortéus), Andréas Mia (beristerikan orang Raka dan tinggal di Raka. Nama isterinya Sabina), Gabriél Baban (isteri berasal dari Lambur), Anus Banggut (isteri pertamanya dari Tonggur dan isteri kedua dari Déru, Ndoso), Gabriél Baban (beristerikan orang Lambur), Matéus Mat (beristerikan orang Léda, Kolang), Yohana (tidak bersuami), Benyamin Dida (memperisterikan orang Boléng dan tinggal di Boléng). 

Karolus Kenanu.

Karolus Kenanu isterinya dari Kalo, namanya Paulina Nganul.

Anaknya Karolus Kenanu, antara lain: Wihélmus Mabut (beristerikan orang Keling, Réo. Namanya Fransiska Weri. Namanya anak dari Wihélmus Babut, yaitu: Yanto Madi, Klaudius Jenadu, Fitriani, Héribertus Syukur) dan Br. Angélinus Nadut.

Belasius Jelaho.

Belasius Jelaho isterinya dari Saok, Locé. Nama isterinya Maria Damung.

Anaknya Belasius Jelaho, antara lain: Vitalis Johni (beristerikan orang Wangkal, Régo. Namanya Imakulata), Félix Hamu (beristerikan orang Lambur), Karis (beristerikan orang Longos, Kolang), Félisitas (bersuamikan orang Watu, Manggarai Timur - Klik juga: Sejarah ceki ndingar orang Ko'it, Congkar), dan Déwi (Déwi bersuamikan orang Puing, Pacar). 

Jaong.

Endé Jaong bersuamikan orang di Bungku, Régo. 

Manuk.

Endé Manuk bersuamikan orang Lénga. Nama suaminya Anton Nita. Anaknya Endé Manuk bernama Lambért. Lambért tinggal di Térang.

Wawancara
Wihélmus Mabut dan Br. Angélinus Nadut di Cobol. Senin (11/7/2022).

Penulis:

Penulis adalah keturunan Empo Wéwét di Coal. LihKeturunan Empo Wewet di Coal, Flores.

Bacaan Lain:















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tali Bendera HUT RI ke-78 di Stadion Golo Dukal Terlepas. Apakah Itu Angga?

Bupati Gaspar Parang Ehok Sang Yohanes Pembaptis, Presiden Jokowi Sang Allah Yesus

Sepak Terjang PDI Perjuangan Kabupaten Manggarai dari Periode ke Periode