Kondisi Jalur Pering, Gulang Menuju Waé Cewé
Tarsisius Marung,
Penjabat Kepala Desa Nati,
Kamis (16/3/2023) saat memantau jalur Pering, Gulang menuju Waé Cewé.
Foto: Facebook Tarsisius Marung.
Jalur penghubung antara Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat dengan Kecamatan Lelak, Kabupaten Manggarai ini dibangun pada masa Bupati Gaspar Parang Éhok.
Artinya telah beberapa dasawarsa belum mendapat perhatian serius dari Pemkab Manggarai.
Dari Golowelu menuju Waé Cewé telah dihotmiks oleh Pemkab Manggarai Barat. Tinggal saja dari Waé Cewé menuju Gulang dan Pering.
Potret jalur Gulang, Pering menuju Waé Cewé.
Dari Waé Cewé menuju Gulang dan Pering masuk dalam kawasan hutan RTK 111 Meler-Kuwus. Selain jalur ekonomi, jalur itu merupakan jalur pariwisata menuju Poco Kuwus dan Villa Alam Flores di Mbohang.
Dari Waé Cewé menuju Gulang dan Pering harus melewati kali Waé Cewé. Waé Cewé adalah sumber air untuk objek wisata Cunca Durang di Golowelu.
Baca juga:
Kali Waé Cewé mengalir ke barat Kuwus lalu memutar ke arah selatan di Lembor. Kali itu muaranya di Pantai Selatan.
Kali Waé Cewé akan bertemu dengan mata air dari Suka, Teno, Lasang, Ranggu, Ndiéng juga dari Runa, Mbajang, dan Nao bagian selatan.
Penjabat Kepala Desa Nati tengah
bersantai ria dengan warga Pering.
Video hotmiks dari Golowelu ke Waé Cewé
Lihat...👇👇👇
Reses DPRD.
Menurut Penjabat Kades Nati itu, warga pering mengusulkan agar jalur itu ditingkatkan karena aksesnya ke Kuwus lebih cepat dan dekat. Pada saat reses DPRD, Ursula Unur punya kiat untuk menjadikan jalur itu masuk dalam pokirnya. "Ibu Ursula reses lalu saat itu masyarakat meminta agar diperhatikan. Saya hadir dalam reses itu. Saya kemudian penasaran dengan jalur itu lalu dengan riang menapakinya," ujar Penjabat Kades Nati per telepon, Kamis sore (16/3/2023).
Kerling pula:
Sejak dunia diciptakan dan orang-orang hidup di Lelak dan Kuwus hingga tahun 2023, jalur itu dimanfaatkan oleh orang Lelak dan Kuwus sebagai akses perdagangan. Orang Kuwus apabila ke Satar Mésé dan Lémbor, jalur itu sebagai lintasan yang cepat.
Zaman lampau hingga sekarang (2023) kancilan Flores (ngkiong) kerap menghibur siapapun yang melintasi jalur itu. Udara yang sejuk dengan view alam yang indah menambah enak sedapnya perjalanan.
Ditulis oleh:
Melky Pantur
Komentar
Posting Komentar