Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

Berbagai Nama Ceki Orang Manggarai, Flores

Gambar
Mélky Pantur Penulis Orang Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur adalah masyarakat totemis. Kehidupan yang begitu kuat melekat dengan alam menjadikan kehidupan mereka begitu menyatu dengan alam. Tentu nama Manggarai adalah nama baptisan kemudian. Nama sesungguhnya adalah Lalé Lombong, Nuca Lalé atau kadang juga diteriaki sebagai Congka Saé. Saé adalah sejenis tarian sakral orang Manggarai yang hanya dilakukan di alun-alun sebelum digelarnya lilik compang dan kemudian disembelihnya hewan kurban. Ceki atau totem orang Manggarai bermacam-macam sesuai dengan pengalaman sejarahnya. Ceki itu terbagi dalam beberapa kategori sesuai pengalamannya, antara lain:  Tetumbuhan Ceki ndalér Ceki paku mendung Ceki giro Ceki lusa Hewan Piaraan Ceki kaba Ceki acu Ceki jarang Ceki manuk Binatang Liar Ceki rutung Ceki cemberuang Ceki rata Ceki wontong Ceki cik petola Ceki paké ngkék Ceki kula Ceki lawo Ceki teké Ceki waja Ceki penyu Ceki ndamu Ceki ipung Selain beberapa ceki di atas, bisa saja masih

Penglihatan Unik Regina Wangung

Gambar
Flores Eyes. Begini mimpi (penglihatan) atau pengalaman perjumpaan raja wié dari Régina Wangung  yang perlu dicermati banyak kalangan. Mimpi banyak ditaksir sebagai bunga tidur. Dalam bahasa Manggarai ita le nipi atau kerap disebut itang le raja wié. Pada Rabu malam (28/9/2022). Régina Wangung (RW) dalam mimpinya didatangi oleh dua orang. Satu seperti Kakek yang lanjut usianya, yang satunya masih tampak muda.  Yang tua memakai pakaian olahraga mirip pakaian kempo berwarna putih tetapi tidak berlengan. Si Kakek juga tidak mengenakan sabuk di pinggangnya. Di kepala sang Kakek terdapat sebuah kain merah sebagai pengikat kepalanya. Rambut Kakek itu lurus dan sedikit muwang (beruban). Sedangkan, yang masih muda mengenakan jubah berwarna abu-abu (sejenis jubah gamis) tetapi lengannya seperti you can see (yukensi) juga. Rambutnya sedikit ikal di bagian belakang tetapi dari atasnya lurus. Kakek itu berkata: " Toé aku Morin . Bénta kaut aku ata Tu'a Ema !".  Ke Pendopo di Ten