Tali Bendera HUT RI ke-78 di Stadion Golo Dukal Terlepas. Apakah Itu Angga?

Nomen est omen (nama adalah tanda). Ini ekspresi Latin sebagai klausa kepengarahan. Klausa yang menjelaskan penggambaran tentang tampaknya atau rupanya sesuatu seperti apa dan itunyakah itu? Atau memang apakah itu menandakan itu? Lalu, itunya apa? 

Kita coba berkutat pada kata angga

Angga adalah sebuah kata penggambaran tentang suatu yang bakal terjadi di masa depan melalui simbol, tanda-tanda. Angga itu sendiri artinya tanda. Itunya apa dalam angga yang kemudian menjadi objek proyeksi-proyeksi yang samar dalam bentuk peristiwa yang kemudian objek proyeksi itu untuk memahaminya sangat sulit diselami akal sehat. Yah semacam proyeksi bayangan samar-samar. Hal itu misalnya berlaku dalam praktek toto kopi. Toto kopi adalah upaya proyeksi-proyeksi berasas pada asumsi-asumsi liar. Lebih dekat diartikan sebagai ramalan. Angga melahirkan ramalan, proyeksi-proyeksi, ataupun anggapan-anggapan tertentu. 

Lazimnya, angga adalah proyeksi simbolis. Kebenarannya selalu disangsikan tetapi angga senantiasa memberi arti khusus. Salah satu bentuk konkret dari angga adalah timpok dan wenang.

Misalnya, ketika seseorang hendak ke, bertandang ke suatu tempat dan ingin berjumpa dengan seseorang lazimnya rencana itu akan gagal. Atau kiat itu akan sia-sia belaka. Apa solusinya? Yah, mesti dibuatkan wada!

Hal lain misalnya, wenang. Ada dua jenis wenang, yaitu wenang angga dan wenang mbureng. Wenang angga biasanya bukan karena flu tetapi wenang mbureng karena memang dasar flu. Dalam konteks tertentu, ada pula jenis angga wisang, angga néong dan angga cekes.

Macam-Macam Angga.

1. Angga tara.

2. Angga kaka.

3. Angga toto kopi.

4. Angga timpok.

5. Angga wenang.

6. Angga wisang.

7. Angga néong.

8. Angga cekes. 

9. Angga ba tara. 

10. Angga wéwer.

11. Angga remang. 

12. Angga wintuk.

13. Angga koas pa'éng. 

14. Angga nipi.


Lalu, tepatnya Kamis (17/8/2023), pada saat apel penurunan bendera pusaka di Stadion Golo Dukal tali bendera terlepas. Itu adalah angga koas. Ada ekspresi orang Manggarai: néka koas ného kota, behas ného kena; néka lalér wasé, jepek réncéng oné réjé, jepek raés oné ka'éng; menteng jerem jepek, ka'éngs wasé naé. 

Émé lalér wasé apakah itu angga? Waktu akan menjawab dan apakah persekutuan itu pecah? Ataukah kiat dan niat akan terlepas? Hal ini mungkin hanya Yusuf yang bisa memecahkan mimpi Raja Firaun tentang tujuh ekor sapi dan tujuh bulir gandum. Apabila Yusuf hidup sampai hari ini, angga koas pa'éng tali bendera di Stadion Golo Dukal sudah dapat pasti terjawab.

Kepala Desa Pong La'o saat menyambangi ODGJ di Dusun Lapa saat merayakan HUT RI ke-78 di SDI Kusu.


Nangga dan Angga. 

Nangga artinya firasat, sedangkan angga artinya tanda. Nangga dalam bentuk misalnya deret pucu, téti nai, lémas noing, dan lain-lain.

Angga dan Kémas.

Angga menciptakan kémas (cemas, sedih, murung, paras tidak berseri). Sedangkan, nangga (firasat) lumrahnya terjadi karena aktivitas roh Ilahi yang ditampakkan melalui angga-angga. Roh memberikan angga khusus sehingga terciptalah nangga. Nangga menciptakan aktus rekonsiliasi. 

Nangga yang absurd melahirkan aktus nampo, téka. Nampo adalah medium penjawab nangga melalui angga. Nangga adalah percikan kebimbangan akibat dari angga yang ditunjukkan. 

Contoh angga adalah kematian beruntun. Nangga bertindak dengan mencari ata waé nggéreng. Aktus rekonsiliasi angga dengan dibuatnya ritus paki jarang bolong. Bisa juga dalam bentuk tolak bala (oke dara ta'a, oke saki). Angga memiliki banyak tampilan modelnya tergantung pada jenis-jenis dosa (perbuatan melawan hukum Allah). 

Ditulis oleh: 
Melky Pantur.

Ruteng, 17 Agustus 2023. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bupati Gaspar Parang Ehok Sang Yohanes Pembaptis, Presiden Jokowi Sang Allah Yesus

Sepak Terjang PDI Perjuangan Kabupaten Manggarai dari Periode ke Periode