Ibu Dayak dan Lima Teknik Pengobatan
Ibu Dayak.
Foto: Istimewa.
Ibu Dayak asal Kalimantan itu merupakan perempuan penolong alternatif bagi masyarakat.
Sebenarnya, dalam dunia pengobatan bukan hanya dokter saja yang bisa mengobati tetapi orang-orang awam juga bisa. Hal mana dilakukan oleh Ibu Dayak.
Sembuhnya penyakit atas izin Yang Kuasa. Yang Kuasa mewakilkan diriNya melalui:
1. Dokter.
2. Doa.
3. Mantra.
4. Tabid Tradisional.
5. Ritual Adat.
6. Sungké/Krénda.
Dokter.
Dokter dalam pengobatan menggunakan peralatan medis, memakai alat teknologi. Selain itu, pengobatan bersumber dari tanaman herbal, menggunakan hewan dan binatang termasuk menggunakan zat-zat kimia.
Doa.
Doa (ngaji) di sini adalah doa yang biasa diajarkan dalam agama-agama. Misalnya, untuk menyembuhkan sakit dan penyakit. Dalam Kristen misalnya untuk menyembuhkan sakit diawali doa Aku Percaya, Bapa Kami dan Salam Maria. Atau juga doa dalam keyakinan agama-agama lainnya.
Mantra.
Mantra adalah teknik pengobatan yang unik karena hanya dengan mantra saja sakit dan penyakit mudah disembuhkan. Mantra (guru) diperoleh melalui mimpi dan bisa diperoleh secara turun-temurun atau mantra yang diwariskan. Doa Bapa Kami juga adalah mantra. Di sini dapat pula disebut sebagai iso tepo (mantra untuk menyambung dan memperbaiki tulang yang patah atau bengkok). Iso tepo atau terkadang disebut iso tesem ini nyaris terdapat di beberapa daerah termasuk di Manggarai, Flores.
Tabib Tradisional.
Tabid tradisional adalah pengobat yang menggunakan ramuan herbal untuk menyembuhkan penyakit namun terkadang diselipi doa dan mantra khusus. Dalam pengobatan tradisional misalnya sakit di bagian pusat dengan mudah disembuhkan oleh batu kuning.
Ritual Adat.
Pengobatan yang lainnya adalah melalui ritual adat. Ritual adat tidak sama dengan sungké atau krénda. Dalam beberapa praktek misalnya ritual ngelong (meminta maaf dan rekonsiliasi) apabila terjadi kesalahan.
Sungké/Krénda.
Sungke dan krenda kerap dipakai sebagai sarana penyembuhan. Krénda kadang dimengerti sebagai aktivitas berkonotasi negatif. Sungké kerap dipakai untuk penyembuhan alternatif.
Dengan demikian, 5 teknik pengobatan harus diterima dan diikuti setiap insan di dunia. Sungké/krénda adalah cara lain sebagai perisai atau untuk menangkal manakala terjadi suatu yang tidak diinginkan terjadi atau telah terjadi agar batal terjadi.
Bahan Pengobatan:
1. Tetumbuhan.
2. Hewan/binatang.
3. Batu.
4. Zat kimiawi.
5. Minyak bumi.
6. Material lainnya.
Sarana pendukungnya adalah peralatan medis dan peralatan teknologi medis.
Praktek Medis Dokter.
Para medis atau dokter sulit didengar bahkan bisa tidak dan jarang menyelipkan doa, mantra dan ritual-ritual khusus dalam praktik penyembuhan pasien mereka. Obat-obat kimia yang diproduksi misalnya PT Kimia Farma menjadi andalan utama.
Karena itu, negara harus membuka mata dan telinga bahwa praktik medik dokter perlu menyakini doa, mantra dan ritual adat dalam penyembuhan pasien.
Tentu saja pengetahuan seseoranglah yang diperlukan.
Korelasinya dengan Ibu Dayak.
Apa yang dipakai oleh Ibu Dayak untuk mengobati pasiennya yang jika dilihat sepintas hanya menggunakan minyak urut? Apakah hanya dengan minyak urut dapat meluruskan tangan yang bengkok? Kan tidak masuk akal bagi kelompok medis? Lalu, apakah Ibu Dayak menggunakan mantra?
Di sinilah yang perlu dicermati bahwa apakah Ibu Dayak perlu menyelipkan mantra di dalamnya berupa Mantra Yang Kuasa maksudnya mantra yang diberikan Yang Kuasa yang merupakan karunia khusus di bidang penyembuhan yang diberikan kepada Ibu Dayak secara istimewa? Nah, apakah mantra itu tidak dibarengi minyak urut? Mantra dan Minyak Bintang juga perlu harus seiring dan sejalan sesuai kehendak Yang Kuasa. Teknik penyembuhan Ibu Dayak adalah karunia Yang Kuasa dengan mantra Yang Kuasa.
Siapa yang meluruskan tulang yang bengkok? Yah, Yang Kuasa itu sendiri melalui perantaraan Ibu Dayak. Ibu Dayak adalah jembatan penyembuhan Ilahi.
Apakah praktik Ibu Dayak tidak baik? Justru bagus. Mengapa Yang Kuasa membengkokkan tangan orang-orang? Yah supaya manusia mengenal Yang Kuasa. Apakah supaya memuliakan Ibu Dayak? Yah bukan. Ibu Dayak hanyalah jembatan, perantara kesembuhan dari Yang Kuasa.
Apakah penyembuhan Ibu Dayak penting? Justru sangat penting dan bagus untuk membantu dan menolong orang-orang yang susah.
Apakah penyembuhan Ibu Dayak agar Minyak Bintang laris dan kaya? Jawabannya tidak. Karena apa? Suatu jenis pengobatan perlu didukung media lainnya seperti minyak-minyak. Misalnya, jika sakit perut bisa meminum satu sendok minyak tanah (kerosin) agar angin di dalam perut lekas keluar. Tak lama kemudian perut terasa enak.
Jika minyak urut (diklaim minyak bintang) tidak dibeli, dengan biaya dari manakah Ibu Dayak memperoleh atau mendapatkan minyak itu? Minyak urut tentu melalui proses. Proses itulah yang memerlukan biaya. Itulah makanya minyak itu perlu dibeli pasien.
Apakah hanya dengan minyak urut dan pengetahun akan posisi tulang dapat meluruskan tangan yang bengkok? Secara medis itu bisa diterima dan elemen-elemen lainnya berupa Doa Tuhan (atau bahasa lain mantra Ilahi) berjalan seiring dalam proses penyembuhan.
Sumber Karunia.
Karunia diperoleh dengan cara:
1). Diperoleh melalui mimpi (raja wié).
2). Diperoleh dengan cara diajarkan secara
langsung oleh Yang Kuasa tanpa melalui
mimpi. Berjumpa secara langsung (raja leso).
3). Karunia atau ilmu yang diperoleh yang
merupakan warisan leluhur. Mantra di sini
dapat diwariskan dari satu generasi ke
generasi lainnya.
Ada ilmu atau karunia khusus yang tidak bisa diwariskan. Ilmu itu akan dipindahkan ke tangan orang lain sesuai dengan kehendak Yang Kuasa.
Ibu Yuliana Jemen
Contoh ilmu aji gening atau aji senyawa yang dimiliki Ibu Yuliana Jemen (Ibu kandung Pak Christ Rotok) adalah ilmu yang diperoleh secara langsung (toing raja leso). Ibu Yuliana Jemen diberitahu oleh seekor belut di mata air (waé barong) orang Pau Ngawé, Ruteng khusus untuk membantu orang-orang yang melahirkan. Pada waktu itu, Ibu Yuliana Jemen menolak karena menolak maka dirinya diwariskan ilmu aji gening (ajian senyawa). Ilmu itu tidak bisa diwariskan kecuali diwariskan oleh Tuhan kepada orang-orang pilihan. Pengalaman Ibu Yuliana Jemen adalah contoh cikal bakal lahirnya totemisme (ceki) di mana hewan/binatang dapat berbicara dengan manusia sina cé'é (face to face).
Dalam kenyataannya, tuna gendang hanyalah medium. Yang berbicara sebenarnya adalah Bunda Penolong Abadi melalui perantaran belut itu. Itulah yang disebut karunia.
Dalam kisah epik Jawa, Angling Dharma juga pernah mengantongi ajian senyawa. Aji gening itulah yang kemudian menyelamatkan hayatnya tetap dikandung badan ketika isterinya membakar diri.
Bunda Penolong Abadi
Itulah mengapa Ibu Dayak sebenarnya memperoleh karunia khusus dari Yang Kuasa untuk penyembuhan. Karunia yang diperoleh Ibu Dayak tidak harus melalui mantra tetapi karunia itu diberikan secara absolut kepada dirinya oleh Yang Kuasa. Karunia absolut itu melalui pesan, janji dan aktivitas khusus (berupa pemberian tanda/benda) oleh Yang Kuasa yang dapat diwakilkan misalnya pengalaman yang diterima Ibu Yuliana Jemen.
Apakah karunia Ibu Dayak tidak baik? Oh, justru sangat bagus dan extraordinary. Yang pasti bahwa kehebatan yang dimiliki Ibu Dayak tidak perlu diperdebatkan karena itu merupakan "identitas prerogatifnya" sebagai haknya yang absolut yang melekat pada dirinya dan tidak perlu dipersoalkan. Tentu salut untuk Ibu Dayak yang telah sudi menolong orang-orang susah. Biarkan karyanya tetap terus bergerak demi kebaikan manusia.
Kesimpulan.
Untuk diketahui, kelima teknik di atas harus dirangkul satu kali. Artinya perlu dipegang semuanya untuk keselamatan hidup.
Ditulis oleh:
Melky Pantur.
Kamis (6/4/2023).
Komentar
Posting Komentar